Kisah Sang Penglipur Lara

Kisah Sang Penglipur Lara
Kisah Sang Penglipur Lara

Layar Sang Penglipur Lara

Layar Sang Penglipur Lara
Tinta Layar

Monolog

Monolog
Luahan rasa hati

Novel

Novel
Novel

Cerpen

Cerpen
Cerpen

Puisi

Puisi
Puisi

Khazanah

Khazanah
Puisi Tradisional

Cerita Kita

Cerita Kita
Pandangan isu semasa seni tulis

Bisik-bisik

Bisik-bisik
Ulasan karya terkemuka

Monday, January 31, 2011

Puisi : Liang Lahad


LIANG LAHAD.

Beginilah sudahnya,
Saat kegelitaan menjeratku,
Mendendangkan lagu bisu yang pilu dan seram,
Saat kujur tubuhku dijerluskan,
Pada tanah hitam yang berselut,
7 kaki ke perut bumi,
pada ruang lahad yang meramas rusukku,
seram dan sejuk.

Sampai langkah ke tiga menjauhiku,
Datanglah si ulat-ulat bertempikan,
Gembira mengerumuni bibir telingaku,
 Melonjak bersorak seperti musuh-musuh duniaku,
Dan pada pepohon hijau yang berzikir,
Tika tubuhku dihentak ke bumi,
Bisulah pepohon itu dari zikrullah,
Melupuskan kasih dan simpati mereka,
Tak ubah si anak-anakku yang tuli,
Hanya seminit menjenggukku,
Lalu lari mengejar dunia,
Lalu doa menjadi kesit,
Seperti isteriku yang galak berhias,
Pusaraku berkubur indah,.
Berpayung emas tinggi sedepa,
Sedang aku terbakar di sini,
Melihat isteriku membuka dadanya,
Bagi tatapan pemuda di jalanan.

Aku kini sendiri,
Pada temanku yang sedang kembara,
Mencari Si Putih dengan kebahagiaan yang hilang,
Menghindar Sang Hitam dengan kesengsaraan yang mendatang,

Aku takut,
Melihat sorakan manusia-manusia itu atas kepemergianku,
Menonton kesibukan zuriatku melupai doa kepadaku,
Dan melihat mati sedang berkampung,
Serta Mungkar dan Nakir sedang menghadapku.

Hanamhamid
141205/1821

<kenangan malam penghayatan islam kolej matrikulasi melaka 2005>

No comments:

Post a Comment

Suara Di Balik Layar


Melodi Kristal - Siti Nurhaliza
Mp3-Codes.com