Kisah Sang Penglipur Lara

Kisah Sang Penglipur Lara
Kisah Sang Penglipur Lara

Layar Sang Penglipur Lara

Layar Sang Penglipur Lara
Tinta Layar

Monolog

Monolog
Luahan rasa hati

Novel

Novel
Novel

Cerpen

Cerpen
Cerpen

Puisi

Puisi
Puisi

Khazanah

Khazanah
Puisi Tradisional

Cerita Kita

Cerita Kita
Pandangan isu semasa seni tulis

Bisik-bisik

Bisik-bisik
Ulasan karya terkemuka

Tuesday, February 12, 2013

Puisi : Tidur


Teman lama berjaga,
Dari terbit fajar hidup,
Sehingga terang rembulan malam.

Angka usia kian meningkat,
Menggugurkan rahang gigi,
Meluruhkan akar rambut.

Jiwanya makin kosong,
Terasa terlebih penat,
Lelah.

Dia berharap dia boleh segera tidur,
Lebih cepat daripada biasa,
Lebih lama menikmati lena,
Penat menahan mata.

Dia merenung lama tika malam,
Berharap siang takkan cepat datang,
Ingin lama menjiwai redup malam,
Melepaskan lenguh rasa,
Bisa segera tidur.

Namun malam dan siang itu takdir Tuhan,
Yang menabirkan satu antaranya,
Bukan boleh diminta, atau diusaha,
Selain pasrah segala kuasaNya.

Selagi matanya terbuka,
Malam atau siang,
Tidur cuma mati yang seketika.

Hanam Hamid
941 Malam
12 Februari 2013

"Saat malam mendatang, letih menelanjang, lantas Al-'Imran ke 26 dan 27 menjadi jalan penerang."

No comments:

Post a Comment

Suara Di Balik Layar


Melodi Kristal - Siti Nurhaliza
Mp3-Codes.com