Kisah Sang Penglipur Lara

Kisah Sang Penglipur Lara
Kisah Sang Penglipur Lara

Layar Sang Penglipur Lara

Layar Sang Penglipur Lara
Tinta Layar

Monolog

Monolog
Luahan rasa hati

Novel

Novel
Novel

Cerpen

Cerpen
Cerpen

Puisi

Puisi
Puisi

Khazanah

Khazanah
Puisi Tradisional

Cerita Kita

Cerita Kita
Pandangan isu semasa seni tulis

Bisik-bisik

Bisik-bisik
Ulasan karya terkemuka

Monday, June 13, 2011

Puisi : Teguhnya Kota Timur (Sempena Bulan Bahasa Kebangsaan peringkat Putrajaya 2011)

Teguhnya Kota Timur
TEGUHNYA KOTA TIMUR

Ketika langit barat diselebungi mendung,
Deras halilintar memahat pasak bumi,
Oles ribut yang merotan benak kotaku,

Aku masih bisa berdiri,
Daripada taman kota syurgaku,
Dengan dadaku yang masih tegak membidang,
Dalam sebuah kota timur.

Dari sini aku melihat dunia,
Merasa sadis pada gurun yang dilanda oda,
Lalu lahir bening syukur,
Tinggal di sebuah kota timur,
Yang tebingnya teguh melindungiku,
Serta warganya penuh damai.

Masih ada taman bunganya sehingga hari ini,
Alamanda masih mekar berbau harum,
Tasik cintanya masih bergenang tenang,
Langitnya masih cerah,
Bayunya masih berlagu riang,
Hitam mahupun putih rakyatnya,
Masih membulat menjadi satu.

Kota timur ini terbina dek darah,
Disaluti keringat yang mengalir,
Tanda perih kita yang membangunkannya,


Bersama cinta yang bersepakat,
Sehingga hari ini kita berjanji,
Kota timur ini milik kita,
Yang kita kekalkan damainya,
Serta mekar bunganya,
Ke akhir hayat kita.

Pada kota timur inilah,
Kita pahatkan namanya,

Putrajaya, Malaysia.

(Pemenang Minggu Kedua Bulan Bahasa Kebangsaan Putrajaya 2011, bersama dua puisi yang lain.) 


"Teguhnya Kota Timur", Pemenang Minggu Kedua Pertandingan Puisi Bulan Bahasa Kebangsaan 2011 Putrajaya

Puisi : Kala Malam Bulan Mengambang (bersama Syamsuddin Faruok)

Kala Malam Bulan Mengambang (menampilkan Saudara Syamsuddin Faruok)
syamsuddin
malam semalam bulan mengambang
ilhamku kontang untuk mengarang

hanam
lihatlah pada bunga yang kembang,
cantiknya mekar ilham tak kurang.

 
syamsuddin
bukan salah alam terbentang,
jiwa ini gurun gersang
       
hanam
sangka kau leka dek bulan dan bintang,
rupanya teringat wajah seseorang
       
 
syamsuddin
belum hati dipunya orang,
bunga pujaan di taman terlarang
        

 hanam
usah diingat, usah dikenang,
jodoh Tuhan takkanlah hilang.
       
 
syamsuddin
tidak rancang, tidak dikenang,
dalam tidur gurauan bayang,
tidak ku pinta akal melayang,
mendamba cinta seindah wayang
 
hanam       
bukan ditilik air yang tenang,
dalam hati beralas sayang,
bukanlah milik empunya barang,
sekali dibiar selamanya berulang.
       

syamsuddin
air yang tenang dibiar tenang,
sayangnya hati dialas karang,
tampak indah di mata orang,
bukan hiasan alang-alang,
tajamnya nian bukan kepalang,
tiada yang sudi datang bertandang
        

hanam
makin dikarang makinnya garang,
sumbu pelita terlebih terang,
dibiar jiwa asyik mengulang,
disebut lidah tak pernah lekang,
ditanam di hati tak juga hilang,
bagai pagar tidak berpacang,
bagai kuda tiada dikekang,
selagi disebut harta terlarang,
barangkali meranap seluruh tiang,
hilanglah iman rosaklah ladang.
       
 
syamsuddin
pelita api dipasang petang,
makin lewat makin terang,
tiba waktu terangnya hilang,
yang tinggal jelaga di tiang,
ibaratnya ini igauan bayang,
makin dicanang, makin dikenang,
namun mimpi tak mungkin berpanjang,
kelak akan dimamah siang,
tak rela diri hidup seorang,
tiada teman usia ku usang,
hanya doa dan hidup dijuang,
di tanganNya pasrah ku bentang

Saturday, June 4, 2011

Novel : 30 Hari Lagi (Kulit)

sebuah permulaan baru, bagi suatu titik akhir sebuah riwayat hidup seorang penulis. ceritanya bermula ketika hayatnya semakin singkat menelan usia mudanya. pada garis luka yang membenam hatinya, Tuhan mengajarnya tentang hikmah dalam setiap perkara dan kejadian yang dijadikanNya. dia menghitung hari-harinya sendiri, sehingga dia membuat keputusan melunaskan janji pada dirinya bagi memenuhkan rutin dengan pandangan yang berbeza. dari sudut ini, dia melihat peluang untuk menghargai setiap saat yang berlalu melaluinya.

sebuah catatan hidup pada halaman yang lebih singkat, 30 hari lagi.


sebuah catatan hidup pada halaman yang lebih singkat, 30 hari lagi.



"Kenapa Tuhan memilih aku? Apa sahaja yang dapat aku lakukan dalam hanya 30 hari?"

Suara Di Balik Layar


Melodi Kristal - Siti Nurhaliza
Mp3-Codes.com