Kisah Sang Penglipur Lara

Kisah Sang Penglipur Lara
Kisah Sang Penglipur Lara

Layar Sang Penglipur Lara

Layar Sang Penglipur Lara
Tinta Layar

Monolog

Monolog
Luahan rasa hati

Novel

Novel
Novel

Cerpen

Cerpen
Cerpen

Puisi

Puisi
Puisi

Khazanah

Khazanah
Puisi Tradisional

Cerita Kita

Cerita Kita
Pandangan isu semasa seni tulis

Bisik-bisik

Bisik-bisik
Ulasan karya terkemuka

Thursday, April 28, 2011

Puisi : Ruang

RUANG

Biar kita membelek seketika,
Dalam kamar hati yang pudar warnanya,
Saat dan detik masa yang berlari-larian,
Punggahan waktu yang tak terkejar,
Sedang langkah yang semakin penat berjalan,
Denai-denai jalan yang kian menghilang.

Dari dalam buku masa ini,
Kita dilarikan ombak yang membasahkan helaiannya,
Pada noktah-noktah yang bersambungan,
Di tempat kita menzahirkan jeda yang panjang,
Atau hela nafas yang tersekat-sekat,
Tercungap-cungap.

Wujudkah satu cara,
Atau mungkin segelimpangan upaya,
Untuk rasa cinta membuahkan akalnya,
Atau roda-roda ruang yang maju ke hadapan,
Yang padanya,
Hanya tinggal segumpal hati?

Ingat tika kita menggerakkan dunia berputar,
Kendatipun kita masih bertakuk sama,
Dan kita cuba meninggalkan mereka yang ada,
Untuk kita isikan ruang-ruang ini dengan kekosongan yang penuh.

Jika suatu masa,
Kita nyalakan jamung angkasa,
Dalam kotak minda yang gelita,
Dan saat jasad kita seakan tiada,
Serta mereka yang selalunya ada,
Biarkan kita membelek seketika;
     "Apakah masih ada, ruang untuk memenuhkan kekosongan ini selain daripada ketiadaan?"

Hanam Hamid
Tika dan Saat Ini 
(10:26pm/28 April 2011)

2 comments:

  1. haha. wow, expected.
    'tak terkata kata', unexpected.
    tak terkata sebab kagum atau sekadar hilang arah, tiada pengertian?

    hehe. :)

    ReplyDelete

Suara Di Balik Layar


Melodi Kristal - Siti Nurhaliza
Mp3-Codes.com