Teguhnya Kota Timur |
Ketika langit barat diselebungi mendung,
Deras halilintar memahat pasak bumi,
Oles ribut yang merotan benak kotaku,
Aku masih bisa berdiri,
Daripada taman kota syurgaku,
Dengan dadaku yang masih tegak membidang,
Dalam sebuah kota timur.
Dari sini aku melihat dunia,
Merasa sadis pada gurun yang dilanda oda,
Lalu lahir bening syukur,
Tinggal di sebuah kota timur,
Yang tebingnya teguh melindungiku,
Serta warganya penuh damai.
Masih ada taman bunganya sehingga hari ini,
Alamanda masih mekar berbau harum,
Tasik cintanya masih bergenang tenang,
Langitnya masih cerah,
Bayunya masih berlagu riang,
Hitam mahupun putih rakyatnya,
Masih membulat menjadi satu.
Kota timur ini terbina dek darah,
Disaluti keringat yang mengalir,
Tanda perih kita yang membangunkannya,
Bersama cinta yang bersepakat,
Sehingga hari ini kita berjanji,
Kota timur ini milik kita,
Yang kita kekalkan damainya,
Serta mekar bunganya,
Ke akhir hayat kita.
Pada kota timur inilah,
Kita pahatkan namanya,
Putrajaya, Malaysia.
(Pemenang Minggu Kedua Bulan Bahasa Kebangsaan Putrajaya 2011, bersama dua puisi yang lain.)
"Teguhnya Kota Timur", Pemenang Minggu Kedua Pertandingan Puisi Bulan Bahasa Kebangsaan 2011 Putrajaya |
No comments:
Post a Comment